Saturday, June 11, 2011

faktor peredaran narkoba

Posted by daeryl 7:07 AM, under | No comments

Faktor Peredaran Narkoba

Andaikata barang Haram bernama narkoba tidak tersedia atau sulit ditemukan, maka sudah tentu tidak akan ada orang menyalahgunakannya.
Namun, kenyataannya berbagai jenis narkoba tersebut justru dengan mudah orang memperolehnya. Tengoklah data pemakaian narkoba yang semakin hari semakin meningkat. Data-data tersebut didapat dari berbagai hasil penelitian dan survey baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun badan-badan swasta yang peduli.
Data-data tersebut memang belum secara pasti menyebutkan jumlah pemakai di Indonesia. Demikian juga mengenai jenis narkoba yang laris, wilayah-wilayah rawan maupun sebab-sebabnya kita belum punya informasi yang akurat. Namun, hasil temuan Tim Kelompok Kerja Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba Departemen Pendidikan Nasional menyatakan sebanyak 70 % pengguna narkoba di Indonesia adalah anak usia sekolah.
Angka itu menunjukkan presentase pengguna narkoba di kalangan usia sekolah mencapai 4 % dari seluruh pelajar di Indonesi. Berdasarkan tingkat pendidikan, kelompok yang paling banyak mengkonsumsi narkoba adalah kalangan mahasiswa (9,9 %), SLTA (4,8 %), dan (14 %).
Pengguna narkoba di kalangan muda usia selama ini selalu diidentikkan dengan anak-anak dari kalangan berada Padahal, anak dari kalangan keluarga miskin tidak tertutup kemungkinan mendapat narkoba dari pergaulannya. Anak-anak pengguna narkoba selama ini juga selalu diidentikkan dengan anak-anak yang bermasalah di keluarganya, seperti anak-anak dari keluarga broken home.
Padahal, itu hanya mitos, tidak menutup kemungkinan anak-anak dari keluarga baik-baik menjadi pengguna narkoba. Data Pusat Laboratorium Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan, selama tahun 2004, sedikitnya 800 siswa SD mengonsumsi narkoba.
Padahal, tahun 2003 jumlah pengguna narkoba yang berusia kurang dari 15 tahun hanya 173 orang. Itu yang berhasil diungkap. Kita tahu peredaran narkoba merupakan fenomena gunung es, artinya yang tidak kelihatan diperkirakan jauh lebih besar.
Ironisnya, pengkonsumsi narkoba dari kalangan siswa SD yang rata-rata berusia tujuh hingga 12 tahun itu berasal dari kelas ekonomi menengah ke atas, terpelajar dan berprestasi di sekolah. Bukan para anak jalanan atau gelandangan. Lebih dari 50 % siswa SD yang mengonsumsi narkoba itu berdomisili di Jakarta. Disusul kota-kota lain, seperti Bali, Medan, Palu, dan Surabaya.
Referensi
Mencegah Terjerumus Narkoba
Oleh Tim Visi Media
This entry was posted in Kesehatan and tagged , , , , , , , , , . Bookmark the permalink. narkoba, data bnn jumlah pengguna narkoba 2010, pemakaian narkoba, narkotika laris di kalangan pelajar, narkoba haram, narkoba di kalangan pelajar, kalangan pengkonsumsi narkoba, gambar pemakaian narkoba, GAMBAR NARKOBA, faktor peredaran narkoba, FAKTOR - FAKTOR PEREDARAN NARKOBA, data jumlah pemakai narkotika di kota medan tahun 2011, data BNN mengenai Penyalahgunaan narkoba tahun 2011 dikalangan mahasiswa di surabaya, presentase narkoba

4 Responses to Faktor Peredaran Narkoba

  1.  TRI HERMAWAN says:
    Mengerikan negeriku, bagaimana tanggung jawab kirta sebagai para orang tua?
    Bagaimana tanggung jawab kita sebagai pendidik?
    Bagaimana tanggung jawab kita sebagai pemimpin.

    Semua manusia adalah orang tua atau akan menjadei orang tua.
    Semua manusia adalah pendidik.
    Semua manusia adalah pemimpin.
    Bila ada anak Indonesia yang terkena narkoba itu salamu dan salah kita, lebih-lebih bila itu keluargamu.
    • JOKO MURSITHO says:
      Bagaiman tanggungjawab kita sebagai orang tua, sebagai pemimpin, sebagai pendidik?
      Bila ada yang terkena narkoba dan itu adalah keluargamu, engkau yang pertama kalai berdosa, dan bersalah besar.
      • zam Linklove Institute says:
        Salut bung joko…
        untuk tulisannya, , ,
        kami bangga memiliki figur yang visioner untuk kemajuan bangsa dengan menghindarkan generasi ini dari buaian munafik narkoba..
  2. zam Linklove Institute says:
    Semoga kita tidak hanya memberi ceramah dengan bobroknya moral akibat pergaulan bebas, tapi bagaimana mencari solusi untuk bisa menghindarkan generasi Indonesia.
    butuh tindakan, bukan titahan,,,
    Jika pengedar saja mampu membuat menejemen mesti gerakannya terlarang, kenapa kita belum mampu membuat menejemen untuk membentengi moral mereka agar terhindar dari pemakaiannya…
    Mari saling membina untu membangun kepedulian terhadap generasi bangsa ini…,kami mulai di LINKLOVE Institute

0 comments: